Jumat, 07 April 2017

REVIEW MATERI PSIKOLOGI PENDIDIKAN "INTELEGENSI"



“INTELEGENSI”
I.Pengertian Intelegensi
Pengertian Intelegensi secara umum : Inteligensi adalah istilah yang menggambarkan kecerdasan, kepintaran ataupun memampuan untuk memecahkan problem yg dihadapi.
Pengertian Intelegensi Inteligensi bagaikan listrik, mudah diukur namun hampir mustahil utk didefinisikan
Terman : kemampuan seseorang untuk berpikir secara abstrak
Thorndike : kemampuan dalam memberikan respon yg baik dari pandangan kebenaran atau fakta
Wechsler : inteligensi sebagai totalitas kemampuan seseorang utk bertindak dengan tujuan tertentu, berpikir secara rasional, serta menghadapi lingkungan dengan efektif
Flynn : kemampuan berpikir secara abstrak dan kesiapan untuk belajar dari pengalaman
l  Ciri perilaku inteligensi tinggi : kemampuan untuk memahami dan menyelesaikan problem mental dengan cepat, kemampuan mengingat, kreativitas tinggi dan imajinasi yang berkembang.
l  Inteligen rendah : perilaku lamban, tidak cepat mengerti, kurang mampu menyelesaikan problem mental yang sederhana.
II.Faktor-faktor Inteligensi
Menurut William Stern (Uni Factor Theory) ,Teori kapasitas umum : Inteligensi merupakan kapasitas atau kemampuan umum, cara kerja inteligensi juga bersifat umum. Kapasitas umum timbul akibat pertumbuhan fisiologis dan akibat belajar.
Menurut Teori Spearman(Two Factors Theory) : Faktor Umum (G faktor) dan Faktor khusus (S faktor)
Faktor umum: yg menentukan apakah seseorang itu secara umum bodoh atau pandai
Faktor khusus: yg menentukan kepandaian seseorang dalam bidang tertentu, seperti fisika, bahasa.
Menurut E.L Thorndike dalam teorinya Multi Factors Theory Intelegensi dipengaruhi oleh faktor bentuk hubungan-hubungan neural antara stimulus dan respon. Hubungan neural khusus inilah yang mengarahkan tingkah laku individu.
Menurut teori Thurstone: Faktor umum tidak ada, yg ada hanya sekelompok faktor yang diberi nama Primary Mental Abilities (7 faktor)
  • Pengertian verbal
  • Kemampuan angka
  • Penglihatan keruangan
  • Kemampuan penginderaan
  • Ingatan
  • Penalaran
  • Kelancaran kata
Menurut Teori Thomson : Inteligensi mengandung banyak sekali faktor yg masing-masing bebas dan berdiri sendiri, tapi faktor yang berfungsi pada suatu saat tertentu hanyalah sebagian kecil saja dari keselluruhan faktor yg ada.
III.Tes Intelegensi
Tes intelegensi ada dua yaitu :
§  Tes Individual : Tes Binet  dan Skala Wechsler
§  Tes Kelompok :Lorge-Thorndike Intelligence Tests,Kuhlman-Anderson Intelligence Tests,dan Otis-Lennon School Mental abilitie
Tes Binet :
Tahun 1904: Alfred Binet diminta pemerintah Perancis menyusun metode utk identifikasi anak yg tidak mampu belajar di sekolah (bersama Theophile Simon).Berdasarkan konsep inteligensi Stern : Anak yang kurang mampu belajar di sekolah umum akan dialihkan ke sekolah khusus.Tahun 1905 : berhasil disusun Skala 1905 terdiri dari 30 item.
Binet mengembangkan konsep :Mental Age (MA)
MA : usia mental, level perkembangan mental indvidu yg beraitan dengan perkembangan lain
Tahun 1912 William Stern menciptakan konsepIntellegence : Quotient (IQ) =IQ = MA/CA X 100.
Artinya :
Þ    Jika usia mental sama dengan usia kronologis, IQ = 100
Þ    Usia mental dapat berbeda dengan usia kronologis
Þ    Bila usia mental di atas usia kronologis maka IQ > 100
Þ    Bila usia mental di bawah usia kronologis maka IQ < 100

ü  Tes Binet mengalami revisi berkali2, disebut : Stanford-Binet
ü  Tes binet untuk usia 2 tahun hingga dewasa
ü  Tahun 1985 : edisi ke 4 tes Stanford- Binet 
Skala Weschler :
Memperkenalkan IQ verbal dan IQ Performance
WPPSI-R: Wechsler Preschool dan Primary Sale of Intelligence-Revised utk usia 4 – 6,5 thn
WISC-R: Wechsler Intelligence Scale for Children – Revised utk usia 6 – 16 thn
WAIS-R: Wechsler Adult Intelligence Scale – Revised
Perbedaan Tes Individual dan Tes Kelompok
Tes Individual
Tes Kelompok
Kurang ekonomis
Ekonomis
Pemahaman murid akan lebih baik
Lebih nyaman bagi anak
Dapat menyususun laporan individual
Tidak dapat disusun laporan individual
Dapat mengukur tingkat kecemasan murid
Tidak dapat mengukur tingkat kecemasan murid

Menginterpretasi skor tes IQ :
1) Jauhi pandangan stereotip dan perkiraan negatif tentang murid
2)Jangan gunakan tes IQ sebagai ukuran utama untuk kompetensi
3)Berhati-hati lah dalam menginterpretasikan makna dari seluruh nilai IQ.













0 komentar:

Posting Komentar